Sabtu, 06 Maret 2010

Aku Rindu Kamu

Apakah dunia ini tentang usb? cd? atau semua alat-alat penyimpan praktis itu?

Ironis.

Ada apa dengan 2 mata ini? Ada apa yang salah dari neurit-neurit dan jaringan otak ini yang ternyata tak mampu diam dan berhenti berfikir kalau mungkjin saja keptusan ku salah dan aku bisa kembali lagi. Aku belum sampai ke titik derita 10 tahun, tapi aku berjalan menuju hal itu.

Aku merasa tertampar ketika ada seseorang yang mengigatkanku bahwa waktu tak dapat berjalan mundur. Aku tau, Aku sadar, Aku harus rela dan memaksa untuk itu. bagaimana jika tidak? Aku ini kan perempuan yang baru putus cinta.

Semua insan sepertinya sedang dibalut selimut asmara, atau apa? Ini bukan mengada-ada, tapi hati ini benar-benar bergejolak dan mengamuk bila tak ada dia. Mungkin hanya sepi, dan laptop ini yang menemaniku berpuisi sehingga aku lelah sendiri.

Mungkin ini bukan waktu, tapi ini aku, kamu, kita. Ini semua bukan cinta, bukan lagi sayang, tapi ini kebutuhan.

Aku merasa kehilangan lebih dari sekedar pacar, lebih dari sekedar lelaki, namun seorang sahabat. Sahabat yang paling tidak beberapa bulan menjadi lebih dari itu. Dan melakukan hal yang lebih dari seharusnya.

Aku perawan, ya, terus sampai nanti aku menikah tentunya. Ini hanya tak terlupakan, kisah ini, rasa ini, batin ini, aku masih bisa ingat kamu.

Entah berapa lama, dan entah berapa kuat.

Semuanya hanya diselimuti rasa penasaran akan diri sendiri yang tak bisa bicara dengan dirimu sebagai seorang sahabat, teman, tapi sebagai orang asing. Orang asing yang kehilangan dimensi alam hayalnya, yang selalu rasional, dan menjadi orang lain. Orang yang mungkin adalah engkau, tapi aku tak pernah tau.

Mengapa kau harus hilang? Mengapa sekarang kamu meminta aku minum kopi di beranda sendiri?

Kuping ini masih mendengar kata-kata romantis mu yang sempat membuatku tau kalau kamu pria yang terlalu polos, dan tawamu yang mengadu gigi rahang atas bawah bersamaan. Aku kenal kamu, kenal yang lebih dari sekedar tau. Lipatan tangan itu, kuku-kuku itu, aku pernah menggenggamnya. Dan aku rindu melakukan nya.

Kalau saja kamu tau aku, kalau saja kamu dengar, aku ini si peminum kopi, yang berusaha minum vodka, untuk mendapatkan cafein baru dalam hidupku, dan mencoba menghapus kamu, walau mustahil. Aku rindu kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar